Jumat, 18 Desember 2009

Kejujuran Telah Langka



Apalah arti sebuah kesuksesan, jika dipenuhi kebohongan? Semuanya diawali dengan sebuah kebohongan kecil. Lalu, satu kebohongan akan memacu datangnya kebohongan yang berikutnya. Kebohongan ini tidak akan pernah habisnya.

Kebohongan tidak akan ada jika ada kejujuran. Namun, saat ini kejujuran itu telah langka. Orang bilang “Anak kecil akan selalu jujur”. Lalu, bagaimana dengan kenyataan saat ini? Seorang anak lahir diawali dengan kebohongan. Orang tua yang ingin membujuk anaknya pun sering berbohong.

Seorang remaja yang baru beranjak dari masa kanak-kanaknya, sudah sulit untuk jujur. Bagaimana dewasanya nanti? Saat ini kejujuran itu tidak lagi dipupuk dari kecil. Tak jarang seorang anak disuruh untuk berbohong. Ada satu alasan “Berbohong demi kebaikan?”. Apakah alasan ini bisa diterima?

Alasan diatas selalu saja dijadikan tolak belakang untuk berbohong. Kita sudah sering salah mengartikan alasan ini. Memang masuk akal jika kita dalam keadaan terdesak. Lalu, bagaimana jika alasan itu digunakan berulang-ulang. Apakah masih berlaku?

Kebohongan bukanlah sesuatu yang tabuh lagi. Setiap orang telah terbiasa dengan kebohongan. Kejujuran itu telah langka di dunia ini. Sedikit demi sedikit kejujuran itu pudar dari diri manusia. Bahkan sekarang telah banyak orang yang tidak jujur pada dirinya sendiri? Sungguh sangat menyedihkan. Kepada dirinya saja sudah tidak bisa jujur. Bagaimana kepada orang lain?

Sungguh sulit untuk dibayangkan jika kekujuran itu tidak lagi ada. Seorang suami akan berbohong kepada istrinya. Anak akan berbohong kepada orang tuanya. Pemimpin akan berbohong kepada rakyatnya. Apa jadinya dunia ini?

Tidak ada komentar: